Thu. Oct 16th, 2025

Being good enough is already more than enough

Sejak kecil, banyak dari kita diajarkan untuk mengejar kesempatan. Harus selalu mendapat nilai terbaik, tampil tanpa celah, dan berusaha memenuhi standar yang sering kali tidak realistis. Lama-kelamaan, tuntutan itu bisa terasa menekan, membuat kita percaya bahwa nilai diri hanya ditentukan oleh seberapa sempurna kita di mata orang lain.

Kesempurnaan itu ilusi. Tidak ada manusia yang benar-benar bebas dari kesalahan, kegagalan, atau kekurangan. Justru dalam ketidaksempurnaan itulah letak keaslian manusia. Melepas beban kesempurnaan bukan berarti berhenti berusaha, tetapi mengizinkan diri untuk gagal, berproses, belajar, lalu mencoba lagi tanpa harus merasa tidak berharga.

Ketika kita berhenti menuntut diri untuk sempurna, disitulah hidup akan terasa lebih ringan. Kita mulai menghargai usaha, bukan hanya hasil. Kita belajar menerima diri apa adanya, sekaligus memberi ruang untuk berkembang. Dan yang terpenting, kita bisa menemukan kedamaian-sesuatu yang tak pernah diberikan oleh obsesi terhadap kesempurnaan.

Ketidaksempurnaan justru memberi kita ruang untuk bertumbuh. Bayangkan sebuah vas yang retak: meski tidak lagi sempurna, ia tetap bisa menampung bunga, bahkan retaknya dihiasi menjadi sesuatu yang indah. Begitu pula manusia-kekurangan kita bisa menjadi tempat masuknya cahaya, membuat kita lebih manusiawi.

By Hani's

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *